Madura Dalam Sejarah dan Budaya

Indonesia merupakan  negara yang sering dijuliki negeri seribu budaya bukanlah hal yang baru lagi kita dengar , keaneka ragaman budaya dengan nyata melengkapi keindahan pesona bumi pertiwi ini, ditambah eksotika  kekayaan alam yang melimpah pun menjadi modal bagi bangsa ini untuk terus berkarya dan  melahirkan inovasi tak terlepas  untuk  menjaga budaya dan tradisi masyarakatnya, sejak kemerdekaan Indonesia negeri ini diklaim bangsa asing memiliki banyak seni bahkan tradisi yang sangat perlu dilestarikan, maka sebuah kewajiban untuk melestarikan budaya yang menjadi icon bangsa ini.

Sebagai contohnya budaya  Madura yang terdapat di pulau kecil sempalan dari pulau jawa yang memiliki perbedaan menonjol dari suku-suku lain di Indonesia bagi masyarakat yang menghuni kepulauan dengan luas kurang lebih 5.168 km dengan penduduk hampir 4000 juta jiwa (2010)ini. budaya adalah norma yang dimiliki bersama baik oleh masyarakat maupun tokoh masyarakatnya.

Budaya Madura dapat dipelajari dari macam bahasa, bahasa yang dimiliki oleh suku Madura ini terdapat banyak dialek contohnya dialek dari Madura bagian Barat hingga ujung timur sangat tampak perbedaan nya terlebih pada dialek bahasa sumenep bahasa inilah yang dijadikan acuan standar bahasa Madura karena konon banyak kerajaan yang menghuni Pulau Madura ini itulah alasan mengapa bahasa Madura disebut sebagai warisan kerajaan.

Salah satunya adalah kerajaan  majapahit sehingga banyak daerah di sebagian Madura menggunakan nama-nama beliau sebagai bentuk penghargaan kepada raja-raja yang pernah singgah di Madura mereka diantaranya raja Wiraraja atau disebutnya actor intelektualis ( saat ini digunakan menjadi nama universitas wiraraja di sumenep),lembu sora, Ranggalawe,merekalah yang membantu raden wijaya pewaris tahta kerajaan singosari saat mengungsi ke sumenep.

Tentunya banyak sekali sejarah terbentuknya budaya di Madura dari zaman kolonial dan kerajaan hingga para ulama’ bangkalan sejarah mencatat Madura merupakan induk dari besarnya sebuah organisasi besar keagamaan karena peran Syaichona Kholil Bangkalan. Merupakan sejarah yang harus kita pahami dan mengerti agar pemuda tidak serta merta mengakui budaya tanpa tau asal usulnya terlebih masyarakat Madura yang dulunya jauh dari moderenisme sekarang mulai terjangkit virus wetsernisasi sehingga sangat rentan untuk meninggalkan norma-norma (budaya) yang harusnya kita letarikan bersamatetapi malah malu mengakui ini kebudayaan kita

Mengenal Madura dari segi sejarah belum lengkap jika  tidak mengenal seni  budaya khas Madura yaitu  sapi kerap dan carok, clurit (senjata khas Madura), batik . kebudayaan kerapan sapi bagi masyarakat Madura memiliki nilai filosofis yang tinggi, sejarah mengatakan  terdapat dua versi dalam mengartikan asal usul  kerapan sapi dimadura versi pertama menyebutkan bahwa kerapan sapi dimadura pertama kali  dibawai oleh seorang tokoh ulama bernama kyai pratanu dalam menyebarkan agama islam dimadura, namun versi kedua mengatakan bahwa kerapan sapi di madura ditemukan oleh salah seorang pemuda asal sepudi sumenep pada abad 14, adi podai namanya lama ia mengembara di Madura membawa pengalaman dibidang pertanian, dia pula yang mengenalkan tenaga sapi pada masyarakat sepudi sehingga banyak nya tenaga dari hewan herbivora ini membuat masyarakat berniat untuk saling melombakan ternak mereka. Dari sinilah peran adi podia diakui sebagai pelopor kebudayaan kerapan sapi.

Adapun budaya carok tetap bertahan hingga hari ini, carok merupakan cara mempertahankan harga diri bagi masyarakat Madura, cok sangat lah unik sehingga banyak intelektual yang meneliti budaya yang satu ini, dengan prinsip “lebbi bagus pote tolang etembeng pote matah  “ merupakan wujud ketegasan bagi mereka , carok kadang dipicu masalah perempuan karena bagi masyarakat Madura istri adalah sebuah kehormatan, tak heran jika terjadi perselingkuhan duel berdarah pun tidak bisa terhindarkan karena bagi mereka laki-laki yang menyelingkuhi istrinya merupakan sebuah pelecehan terhadapnya.

Sungguh sangat solid jika melihat penelitian yang menyatakan bahwa terdapat kumpulan orang dimadura yang mengatasnamakan kelompok oreng blater emiliki tradisi remo yang mana tradisi ini merupakan ajang berkumpulnya para preman untuk sekedar menghibur diri dan disana adapula budaya muwang  merupakan kegiatan nyawer istilah jawa untuk tuan rumah nya, dan uang itu pun menjadi hak penuh tuan rumah, dan untuk orang yang muwang hal ini diibaratkan menghutangi dan akan ditagih konon katanya uang yang didapat tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tapi juga untuk membiayai carok keluarga dan nabeng untuk melancarkan urusan dengan polisi.

Kebaikan yang diperoleh oleh oreng Madura maka akan dibalas dengan yang lebih baik namun sebaliknya jika disakiti dan harga dirinya di injak-injak maka nyawa taruhannya ini merupakan cirri khas masyarakak Madura, orang Madura sangatlah unik terbukti dari segi etnis dan religius nya, masyarakat Madura adalah penganut islam yang taat, namun tidak jarang pula kepercayaan magis membuat mereka mencampurkan ritual adat mereka dengan versi islam, hal inilah yang banyak di gembar-gemborkan oleh banyak ulama di Madura untuk segera diluruskan.

Adapun kain bermotif indah dengan berbagai corak yang dikenal BATIK merupakan salah satu hasil karya masyarakat Madura yang sangat mahal karena motif nya yang rumit semakin membuat orang bangga memakainya, namun tidak serta merta batik ini ada karena ada banyak sejarah karena batik merupakan pakaian kebesaran bagi raja azhar (adipati pamekasan) yang berperang melawan ke lesap salah satu keturunan cakraningrat 1dari istri selir.

Batik yang digunakan raja azhar waktu itu bermotif liris atau parang dari sanalah beliau tampak gagah , berwibawa dan berkarisma saat peperangan dan sejak itu batik menjadi perbincangan di kalangan masyarakat terlebih di daerah pamekasan,motif batik Madura sangat unik desainya pun bebas dan yang mebuat batik Madura berbeda adalah warna yang dipakai adalah warna berani seakan menantang dan gagah, dan hingga saat ini batik Madura pun bnyak dijadikan bahan berbisnis karena keragaman motif nya yang indah yang memberikan nilai berharga untuk batik Madura tidak hanya di Pamekasan sentra batik meluas hingga Sampang , tanjung bumi dan sumenep.

Kesimpulannya Madura memiliki seribu budaya dan seni yang eksotis dan menakjubkan, sekarang menjadi tugas kita sebagai pemuda untuk meletarikan budaya ini untuk warisan anak cucu kita dimasa yang akan datang .

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama