Menikmati Senja di Pantai Sembilan Giligenting



Mungkin semua orang akan terlihat senang ketika di ajak liburan, semua akan menikmati tempat yang akan di jadikan objek liburan tersebut, Nah kali saya akan bercerita keseruan kami nak-kanak blogger Madura Liburan di Giligentign.

Sebenarnya acara ini sudah di rencana sudah lama oleh nak-kanak Plat-M, setelah acara Menduniakan Madura yang mengundang Blogger dari berbagai Nusantara, namun masih belum terlaksana begitu cepat, baru bulan Mei ini terlaksana tepatnya pada tanggal 20-21, yang ikut rombongan ini adalah panitia acara MenduniakanMadura yang di adakan tahun 2016, Langsung aja yang biar tidak terlalu lama menunggu, kalau  menunggu terlalu lama kan sakit. :D



Pagi itu aku bermanja ria, membuka mata sedikit demi sedikit, alarm handphone berdering begitu keras yang memang sudah saya siapkan dari malam, namun aku harus bangun begitu pagi, menahan rasa ngantuk, menahan rasa malas dan menahan rasa sakit yang dia berikan. :D Lol, mungkin rasa ngantuk yang tak tertahan karena malamnya ada imtihan di pondok sampe jam 1.

Berangkat pagi pun di antar oleh tetanggaku, kebetulan waktu pulang kemaren , saya tidak bawa motor karena rencananya setelah acara #LenJelenPlatM langsung ke Bangkalan, pada saat itu saya menunggu di lomaer sebutan pasar yang tidak asing lagi, bagi para supir pencari rejeki lewat mobil atau bus yang mereka punya, sesampainya di dalam mobil sayapun tidak bisa menikmati indah dan nikmatnya tidur ada pengganggu prosfesional, yaitu mas raden dkk, mereka sudah berlisensi pengganggu professional Kelas berat dari WHO :D.

Setelah sampai di Sumenep untuk bisa menikmati keidahan Giligenting kami harus menyeberangi lautan, kapal waktu itu yang kami tumpangi cukup memuat beberapa orang di sertai dengan motor pribadi dari penumpang lain, meskipun kecil kapal penyebarang tersebut namun tetap bisa membawa motor, pengunjung Giligenting ada yang menggunakan buz dan mobil, namun keduanya tidak bisa menyebarang tapi ada tempat parkir, hanya motor saja yang bisa nyeberang, perjalan dari pelabuhan saronggih cukup di tempuh 45 sudah sampai di Giligenting,



Sesampainya di Giligenting kami pun menuju tempat peristirahatan, kami di tempatkan di balai desa dan rumha kepala desa, karena kebanyakan tempat yang tersedi sudah habis di pesan oleh wisatawan, cewek di rumah kades, sedangkan yang cowok ada di balai desa, kami pun merebahkan diri di tempat peristrihaan dan tidur sejenak

Setelah Istirahat dan sholat, Sorenya kami berencana naik banana boat, meskipun plain pertama banana boat ada di hari ke dua namun karena tidak mau membawa baju basah maka kami memutuskan untuk naik banana boat di hari pertama saja, untuk naik banana boat terbagi dua tim, sedangkan saya berada di tim yang pertama, tim ini di isi dua cewek, yaitu mbak niyasyah dan mbak erna, tim ini tidak ada yang jatoh dalam permainan banana boat, karna ada mas Vicky, mas echo dan mas wahyu sebagai penahan dan penyeimbang. Terus terang saya baru pertama kali ini naik banana boat, kami masih di pinggir pantai menikmati senja tenggelam.



Malam pun beranjak setelah sholat maghrib dan isya’, kami nongkrong manja di tepian pantai Sembilan, memicarakan tentang Plat-M, rencana selanjutnya Plat-M dan makan Malam, namu di sela-sela pembicaraan itu kami juga berbagi dengan kepala desa bringsang, Pantai Sembilan bukanya 24 jam nonstop, tutur lembut kepala desa yang sangat humble.



Kesibukan seseorang memang tidak bisa di prediksi, hingga lupa liburan menikmati alam yang telah Allah Ciptakan yang begitu indah dan mempesona, salah satu cara untuk merefresh otak yaitu dengan liburan.


Ini masih di hari pertama tunggu keseruannya di Part 2

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama